Senin, 30 Mei 2011

SAFARI SHAFF RIA

CARI DOSANAK
SAFARI SHAFF RIA
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako.


I.ANTARA RATAP DAN TANGIS KERINDUAN.
Bermula dari sepasang Surat Pembaca pada Majalah Al-Muslimun No.170 edisi Mei 1984 dan Majalah Panji Masyarakat No.442 tgl.1 September 1984 dalam judul “ Ipar kami,siapa tahu alamatnya “ dan “ Mencari Kakak Ipar “ dalam rangka mencari saudara kandung Ria yaitu ;


1.Nurdin Ohyong Bagindo Sutan (Purnawirawan Polisi Padang)
2.Ismail Ohyong Sutan Bagindo ( Pensiunan Syahbandar Tanjung Pinang).
3.Ilyas Ohyong (Mantan Ekspedisi Kapal Tanjung Priuk Jakarta).
Saat itu kami beralamat Rukiyah Ohyong d/d Sry Fahmy Batubara , Jln SM Raja No.54/67 Simpang Ampek Kelurahan Pasar I Natal Kab.Tapanuli Selatan.
Akhirnya, kami menerima telegram pada tgl.09 September 1985 dari seorang yang bernama Risnawati Rusjdi yang menyuruh kami datang ke jalan Teratai No.65 Air Tawar, Komplek IKIP Universitas Andalas Padang , yaitu salah satu anak dari saudara Riaama Ismail Ohyong Sutan Bagindo. Segera saja kami ( Shaff Ria ) berangkat menuju Padang, Sumatera Barat dengan bermodalkan telegram tersebut.
Tepat jam 24.00 WIB kami sampai di Kompleks IKIP UNAND Padang. Seterusnya kami merangkak digelapan malam yang cahayanya temaram dengan memikul sebuah big besar, mencari kemana hendak dituju. Kami bertanya kepada beberapa orang yang berjumpa,mereka menjawab “ dak tau do “. Dari kejauhan kami melihat dua orang Satpam yang ditemani oleh tiga orang cewek. Lalu kami menghampiri mereka dengan mendapat sambutan “ kama Etek ko , sia nan di cari Pak ?. Aku menyatakan kepada mereka sambil mengeluarkan sebuah kertas telegram “ mancari rumah Risna Rusjdi di jalan Teratai 65 Ayia Tawa “. Sang cewek berkata kepada teman-temannya , “ Bu Risna tu kan bini Pak Rusjdi Saladin, Rektor Fakultas Peternakan tu”. Kemudian yang berkata “ Ooo, iyo ma, tapek bana tu.”
Hati kami harap-harap cemas ketika mereka berbincang, lalu mereka berkata “ Lai ado tu Tek, bia kami anta an ka rumah Pak Rektor tu”. Satpam lalu mengangkat big besar itu dari tangan ku sambil berkata “ bia aden mambaoknyo Pak ! “. Kamipun berangkat menuju alamat yang tertera di surat telegram itu. Salah seorang cewek yang menghantar kami yang rupanya mereka adalah Mahasiswa/I di Universitas Andalas itu, mengetok pintu sebuah rumah di Kompleks itu, lalu bersalam dan berkata “ Buk Ris…? Ko ado tamu dari Nata, bukak pintu Bu ! “. Rupanya, karena mendengar ada tamu dari Nata itu, semua isi rumah terus bangun dan ketika pintu terbuka, sepasang dua bersaudara langsung berangkulan sambil meratap rasa “ taragak “, karena sudah 16 tahun berpisah. Sejak Abak meninggal di bulan Juli 1968 di Air Manis Padang Selatan, baru inilah kembali berjumpa dengan saudara seayah. Kami larut dalam rasa haru dan kegembiraan, sehingga kami lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mahasiswa/I Unand itu. Sampai siang kami larut dalam lika liku perjalanan hidup dan kehidupan “ ANTARA RATAP DAN TANGIS KERINDUAN “.
Dalam pertemuan haru itu kami yang terdiri dari :
1.Uda Ismail Ohyong Sutan Bagindo ( saudara kandung ).
2.Syamsiar Adam Melayu ( isteri saudara kandung ).
3.Risnawati Rusjdi ( anak saudara kandung ).
4.Prof.DR Ir.Sutan Rusjdi Saladin MSc. ( menantu, suami dari Risnawati Ismail ).
5.Ir. Riswandy Fanandez ( anak lelaki Risnawati Rusjdi ).
6.Dr. Riny Ritanty ( anak perempuan Risnawati Rusjdi ).
Dapat kita bayangkan sejak meninggalnya Babak, ayah Ria , Ohyong Mantri Sutan pada bulan Juli 1968, baru Oktober 1985 bertemu kembali dengan saudara kandungnya Ismail Ohyong dan Nurdin Ohyontg. Sampai siang hari kami larut dalam kegembiraan, karena sudah 16 tahun berpisah yang merupakan malam pertemuan dua insan se ayah lain ibu melepas kerinduannya.
Rupanya iparku datang dari Jakarta yang beralamat di jalan Duyung III / 23 Rawamangun Jaktim, atas pemeritaan dari seorang tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi bernama Syarmansyah Saladin, yaitu adik dari Prof.DR Ir Sutan Rusjdi Saladin MSc, sang menantu Uda Ismail Ohyong , atas Surat Pembaca yang kami muat di Majalah Panjimas tsb.
Akhirnya lewat Majalah Panjimas No.491, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Redaksi dan para pembaca majalah ini yang telah berhasil menjumpa kan kami. Seminggu kami berada di Komplek Perguruan IKIP atau Unand Padang, kami dibawa ke Padang Panjang tempat kelahiran Uda Ismail Ohyong, Danau Singkarak dan menyaksikan Pesta Tabuik di Pariaman.
Dalammkesempatan ini kami dipertemukan dengan saudara tertua Nurdin Ohyong,purnawirawan Polisi di Patenggangan Padang bersama isterinya Tinur beserta anak-anaknya di Padang, Patenggangan,Tunggul Hitam dan Terandam. Dari pertemuan ini tinggal satu lagi saudara kami yang belum bertemu yaitu Ilyas Ohyong, mantan ekspedisi muatan kapal di Tanjung Priuk Jakarta.

II.WARISAN AYAH (BABAK) :
Pada akhir tahun 1980 an kami menerima telegram dari anak tertua Uda Nurdin Ohyong bernama Hj.Aminah Nurdin di Tungguh Hitam Padang. Isi telegram itu menyuruh datang kami ke Sukabumi untuk bertemu dengan Uda Ilyas Ohyong sekaligus untuk menerima pembagian harta warisan dari almarhum mertuaku Ohyong Mantri Sutan,dimana Uda Ilyas telah menjual tanah pertapakan Rumah Sakit Djamil Padang seharga Rp.250 juta. Didalam telegram di khabarkan Ria akan menerima pembagian sekitar Rp. 100 juta, sedangkan mereka sudah menerimanya.
Setelah kami berenbuk dan membincang masalah warisan tersebut dimana menurut adat Minangkabau bahwa yang mendapat harta warisan seperti itu adalah saudara se ibu dan bukan saudara se ayah. Adapun Ria dengan Ismail,Nurdin dan Ilyas adalah se ayah berlain ibu.
Tanpa piker panjang dan yang penting adalah berjumpadengan saudara kandung. Dengan bermodalkan uang sebesar Rp.1 juta, kami langkahkan kaki menuju Sukabumi via Padang. Setelah kami menyinggahi anak kami Yuri Susanthy Chandra yang kuliah di PGTKI Diniyah Putri El-Yunusiyah Padang Panjang, kami singgah di Tunggul Hitam setelah ziarah kemakam mertua di Bukit Air Manis Padang Selatan.
Dengan pemandu ananda Hj.Aminah Nurdin, kamipun berangkat ke Jakarta menuju rumah Murniati Ismail di Kramat Utan Kayu Jakarta. Untung saja disitu sedang berada cucunda Ir.Riswandy Fanandez,anak dari Risnawati Ismail, kamipun melacak alamat Uda Ilyas Ohyong ke Sukabumi. Sebelum pergi ke Sukabumi, kami berjumpa dengan anak-anak iparku Ismail Ohyong seperti Hj.Misnawati Ismail, Ernawai Ismail dan Riawati Ismail dari Bandung. Sesampainya kami di BTN Surya Indah di Karang Tengah , Cibadak Sukabumi, pada alamat yang dituju tidak ditemukan Uda Ilyas Ohyong yang pada saat itu telah pindah alamat ke Babakan, Komplek Salafiyah, Sukabumi. Dengan budi baik penghuni rumah alamat lami memberikan alamat baru itu kepada kami hingga kami bertemu dengan saudara iparku itu.
Kembali terjadi isak tangis kerinduan serta ratap taragak kedua insane bersaudara ini, memecah sejuknya kota Sukabumi. Dengan hati yang harap-harap cemas, apakah benar akan mendapat bagian warisan ayah dari abang yang satu-satunya masih hidup itu. Tak terkira besar hatinya, baik iparku dan isterinya kak Fathimah Sunda beserta anak-anaknya Rita Novita SH , Yanti Kartheria dan Indah Fajarwati . Sukabumi dengan udaranya yang sejuk mengabadikan pertemuan ini dengan nostalgia yang tak terlupakan, karena kami disambut dengan baik dan ramah sekali. Sayang, dikarenakan anak kami harus segera ke bangku kuliahnya di Padang Panjang, kami harus segera kembali ke Ranah Nata. Kepulangan kami dihargai dengan pemberian uang sejumlah Rp.7 juta rupiah sebagai penghargaan atas penjualan tanah pertapakan Rumah Sakit Djamil Padang yang telah dijual itu.

III.AYAH DAN SAUDARA ANGKAT.
Pada umur 12 tahun si Ria isteriku , mertuaku meninggal dunia dalam jabatan Penjaga Lampu Pulau Tamang Kecamatan Natal Kabupaten Tapanuli Selatan. Ibu mertuaku, Rusnah Ohyong menyandang janda pensiunan hingga beliau meninggal dunia. Dikarenakan babak Ria sudah tiada, maka Ria tinggal bersama saudara ibu mertuaku, Hj.Aznani bersama suaminya H.Muhd.Basyir di Pulau Tamang. Karena keberhasilan kami atas pemuatan Surat Pembaca pada Majalah Al-Muslimun dan Panjimas, mertua angkatku pun ingin seperti itu juga karena Ayah dan Saudara telah lama berpisah dengannya.
Dengan memuat sebuah Surat Pembaca pada Majalah Panjimas No. ( ? ) dalam judul “ Mencari Ayah dan Saudara “ a.n.H.Muhd.Basyir bin Mathusin d.a. Sry Fahmy Batubara yang menyatakan bahwa sejak tahun 1956. mertua angkatku berpisah dengan saudaranya Syaidan dan Adlan Guru Tampui yang terakhir berkirim surat beralamat di Lubuk Palas, Tanjung Balai Kabupaten Asahan . Sebenarnya mereka berasal dari Labuhan Hiu Pulau Pini.
Alhamdulillah , tidak beberapa bulan kemudian, saudara perempuan mertua angkatku datang ke Simpang Ampek dari Kisaran yang bernama Hj.Nur’aini bersama anak-anak dari Adlan Guru Tampui yang bernama Lukman dari Medan.
Kembali ratap kegembiraan bergema di Simpang Ampek, karena mertua angkatku tiba dari Pulau Tamang dan saudara seayah dari mertuaku yang perempuan tiba dari Patiluban, Jambu dan Balimbing. Suasana keramaian dicampuri haru akan pertemuan itu karena sudah puluhan tahun berpisah.
Itulah jasa dari Surat Pembaca Majalah Panji Masyarakat yang telah mempertemukan Tiga Pertemuan Bersaudara yaitu ;
1.Antara Ria Sitty Chaniago ( Rukiyah Ohyong ) dengan Nurdin Ohyong dan Ismail Ohyong beserta Keluarga Besarnya di Air Tawar Padang.
2.Antara Ria Sitty Chaniago ( Rukiyah Ohyong ) dengan Ilyas Ohyong di Babakan Komplek Salafiyah Sukabumi.
3.Antara H.Muhd.Basyir bin Mathusin dengan Hj.Nur’aini binti Mathusin di Simpang Ampek Ranah Nata.

Senin, 23 Mei 2011

SALUOK SHAFF RA

KODAK SALUOK
Oleh : Syahriyal Fahmy Batubara
1.Waridah binti Abdullah Da’I, anak Mande Ma’nawiyah Batubara binti Mansyurdin Tindik Batubara bin Muridun Pancang Peje Batubara ( sabarisan ).
2.Nirty Ratnasari Harahap, SH binti Ir.HM Daud Harahap MSc,anak saudara bersaudara Ayah (Hj.Sumarni Batubara).
3.Sofiah Tanjung,anak ipar isteri saudara Ayah (Hazairin Pise Batubara).
4.Ishar Basri Batubara bin Basyiran Batubara bin Ahmad Fadlly Chumatiq Nangkodo Rajo Batubara bin Umar Rajo Ageh Batubara (anak saudara kandung )..
5.Hj.Sumarni Batubara (almh),anak Ayahketek Hazairin Pise Batubara bin Umar Rajo Ageh Batubara bin Muridun Pancang Peje Batubara.
6.Zulfan Batubara bin Masmul Batubara bin Mansyurdin Tindik Batubara bin Muridun Pancang Peje Batubara (bersaudara Angku).
7.Zainal Majid Batubara bin Umar Rajo Ageh Batubara bin Muridun Pancang Peje Batubara
8.Asfiannur Nasution binti Fi’li Gobuoh Nasution, isteri saudara kandung Darwis Batubara bin Ahmad Fadlly Chumatiq Nangkodo Rajo Batubara bin Umar Rajo Ageh.
9.Zein Bisri Batubara bin Basyiran Batubara ( anak saudara kandung ).
10.Tuty Adetama Harahap, anak Hj.Sumarni Batubara binti Hazairin Pise Batubara.
11.Abdul Qadir Jailani Harahap , anak Hj.Sumarni Batubara binti Hazairin Pisw Batubara.
12.Shaff Ra Alisyahbana bin Ahmad Fadlly Chumatiq Nangkodo Rajo Batubara.
13.Asmidar Hilmy Batubara binti Darwis Bastubara (anak saudara kandung ).
14.Isra Zein Batubara bnti Basyiran Batubara (anak saudara kandung).
15.Ra’yatul Aini Rao binti Asran Rao (almh), anak mamak
16.Ernifah Lubis binti Erwin Lubis (anak Mande Zaharaini Balei Batubara bin Umar Rajo Ageh Batubara ).
17.Jufri Batubara bin Basyiran Batubara (anak saudara kandung).
18.Basyiran Batubara bin Ahmad Fadlly Chumatiq Nangkodo Rajo Batubara (saudara kandung).
19.Asnah Cena Batubara binti Masyurdin Tindik Jarimuo Batubara bin Umar Rajo Ageh Batubara ( Mande ,anak saudara Angku).
20.Rosnawati Daulay binti Baharuddin Daulay, anak Mande Asnah Cena Batubara.
21.Nadrifa Rao binti Nadran Ciudo Rao ( anak Mamak,saudara ibu).
22.Nisma Rao binti Atri Sabiran Rao (anak Mamak, saudara ibu ) isteri Basyiran Batubara (saudara kandung).
23.Ria Sitty Chaniago binti Ohyong Mantri Sutan Chaniago , isteri Syahriyal Fahmy Batubara bin Ahmad Fadlly Chumatiq Nangkodo Rajo Batubara.
24.Hazairin Pise Batubara (alm), saudara kandung Ayah.
25.Ma’nawiyah Batubara binti Mansyurdin Tindik Jarimuo Batubara bin Muridun Pancang Peje Batubara

Lokasi : Rumah kediaman orangtua Ahmad Fadlly Chumatiq Nangkodo Rajo Batubara/ Tuty Nur Zaini Rao binti Abdul Halim Pandeka ( 19 Juli 1983 ).

Minggu, 01 Mei 2011

DUKA KELUARGA BADORANA

BERITA DUKA KELUARGA
Oleh Shaff Ra Alisyahbana

Disaat masih dalam susana duka atas berpulangnya kerahmatullah sdr kami Adinda NURAISYAH BATUBARA BINTI DATUK HAZAIRIN AL-PISE BATUBARA pada tgl.28 April 2011 jam 22.00 wib di Jalan Perjuangan 105 Medan dan dikebumikan tgl.29 April 2011 di Medan. Beliau adalah anggota IKS BADORANA Ranah Nata dengan nomor keanggotaan No.171/B.1.VI/BAB/1429, anggota Ulayat Medan, meninggalkan suami Sulhan Lubis dan sepasang anak, Reza dan Fathimah dan neinggalkan rekan sekerjanya di Kantor Camat Kodya Medan. Sehubungan dengan kondisi Ketua IKS Badorana kurang membaik, langsung diutus istrinya Nisma Rao menuju Medan.
Kembali pada hari Sabtu tgl.30 April, seorang anggota Pucuok Tambo IKS BADORANA H.Iyanuddin Daulay, Anggota No.126/B.2.VI/1429, Ulayat Simpang Ampek, ditimpa musibah atas perlakuan seorang warga Kelurahan Pasar I Natal beitial R terhadap anaknya yang masih duduk di kelas III SDN 142705 Natal. Menurut keterangan si anak, dia datang berbelanja kekedai itu saat jam istirahat sekolah berdua dengan kawannya dan isterinya sedang memcuci di belakang rumahnya. Kawannya sedang asyik menonton televisi, lalu dia dgendong oleh R dan diciumi, lalu memasukkan tangannya kedalam celana si anak itu yang merupakan suatu perlakuan yang tidak sopan dan iapun menceritakan hal itu kepada orangtuanya. Ketika dua orang familinya mendatangi pelaku ( 1 orang dari pihak ibunya dan 1 orang dari pihak ayahnya), pelaku tidak mengakui perbuatannya, lalu mereka menghajar si pelaku itu. Akhirnya dia mengakui perbuatannya dan malamnya diadakan acara permintaan maaf dari sang pelaku dengan mengumpulkan sanak famili pelaku dan anggota IKS Badorana Ranah Nata dirumah kediaman yang teraniaya. Tampak hadir dari keluarga pelaku Ibu Nadriah , Iwan dan Miswar ,sedangkan dari PT IKS Badorana, Shaff Ra Alisyahbana (Sekretaris), Ruslan Abdul Majid Batubara (Bendahara) dan Ali Usman ( Anggota PT . Seksi Transportasi IKS Badorana Ranah Nata ).
Pertemuan dipimpin oleh Bapak H.Misdar (Mantan Lurah & Ketua LAB Ranah Nata), Najaruddin SPd (Kepala SD Negeri 142705 Natal) dan dari Kelurahan diwakili oleh Ibu Marwani Diana. Kepala SD menyatakan bahwa pada hari itu sedang diadakan pertandingan olahraga tingkat SD yang dipusatkan di SDN 142705 Natal, sehingga sebagian anak menonton pertandingan dan sebaian lagi berkeliaran dan keluar lokasi sekolah. Dia baru mengetahui hal ini pada malam harinya atas laporan seorang guru yang kebetulan ada kefamilian dengan korban. Beliau menyatakan akan segera mengadakan rapat dengan orangtua murid untuk menanggulangi dana pembuatan pagar sekolah. Kesimpulan dari pertemuan itu si pelaku membuat Surat Pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan yang serupa baik kepada siapapun juga dan merupakan satu kunci, bila terjadi pelanggaran langsung ditangani secara hUkum, bukan jalur kekeluargaan lagi.Surat Pernyataan ditandatangani oleh saksi Kepala SDN 142705 Natal dan dari pihak Kelurahan Pasar I Natal. Pertemuan diakhiri sampai jam 23.00 WIB.
Kejadian ini menurut penulis karena bebasnya anak-anak berkeliaran diluar areal sekolah yang tidak berpagar itu. Dikhawatirkan,anak-anak SMP yang juga beebelanja ketempat itu, karena anak-anak SMP pun bebas keluar pekarangan sekolah, dimana pihak sekolah sengaja membuatkan pintu keluar masuk mereka tanpa dikunci. Semoga hal ini menjadikan perhatian dari pihak sekolah, baik SDN 142705 Natal maupun SMPN 1 Natal. Semoga.